Sekilas Kota Dobo

Kota yang tenang dan bersahaja.

Tanto Maulana
2 min readDec 28, 2023
Gerbang Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Maluku.

Panas terik di suatu siang di medio Oktober 2023, kapal Pelni bersandar di Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru. Para porter bergegas menawarkan jasanya pada penumpang yang membawa banyak barang. Aku menuju minibus yang sudah menunggu untuk segera ke tempat persinggahan. Kegiatan pengabdian masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) membawaku ke Kepulauan Aru, Maluku.

Kota Dobo tidak terlalu luas. Jarak dari pelabuhan ke pusat kota tidak lebih dari 10 menit. Menariknya, selama aku berkeliling kota tidak kujumpai lampu lalu lintas.

Angkot dan ojek mudah dijumpai. Namun, ojek daring belum masuk ke kota ini. Ongkos angkot, baik jarak dekat maupun jauh, sepertinya dipatok Rp5.000. Itu karena aku beberapa kali naik dengan rentang jarak yang berbeda-beda, tetapi tarifnya tetap sama.

Bisa dibilang Kota Dobo cukup “hidup” karena aktivitas dan mobilitas warganya lumayan ramai hingga menjelang larut malam. Aku merasakannya saat selesai rental playstation pukul 22.00 WIT, di sepanjang jalan menuju pulang masih banyak toko kelontong, pangkas rambut, dan bengkel yang buka. Terdapat pula hotel ataupun homestay yang dapat dipesan melalui aplikasi daring.

Jika saat tiba di Dobo melalui jalur laut, maka ketika akan pulang aku via jalur udara. Bandara Rar Gwamar letaknya dekat kompleks pemerintah daerah. Lagi-lagi hanya ditempuh 10 menit dari pusat kota. Bandaranya termasuk kategori perintis. Bangunannya sederhana. Jadwal penerbangan tidak ada setiap hari dan belum bisa dimasuki pesawat berbadan besar.

Bagi kawan-kawan yang ingin merasakan ketenangan suatu kota dan punya uang berlebih, Dobo bisa menjadi satu pilihan tempat untuk dikunjungi.

--

--